Laman

Senin, 25 Juli 2016

Cover

ANALISA PERANCANGAN SISTEM PIUTANG PERUSAHAAN DAGANG PADA CV. CAHAYA GEMILANG


Diajukan sebagai nilai pengganti Ujian Akhir Semester mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi

Dosen : Bapak Achmad Fauzi SE, MM
1.      Sela Rosdiana                    (11140703)
2.      Nopi Putri Utama              (11141323)
3.      Roma Wati                        (11142387)
4.      Nuri Ramadhani.C            (11141472)
5.      Lety Yani                           (11141274)
6.      Waraaturrahmah                (11131420)
7.      Sumiati                              (11141153)
8.      Wahyu Satya Nugraha       (11142194)

Jurusan Komputerisasi Akuntansi
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika
Dewi Sartika

2016

Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya karena berkat karunianya penulis dapat menyelesaikan Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini dengan baik. Adapun judul Tugas Sistem Informasi Akuntansi yang kami ambil adalah sebagai berikut : “ANALISA SISTEM PIUTANG DAGANG PADA CV. CAHAYA GEMILANG.”

            Tujuan penulisan Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini dibuat sebagai nilai pengganti Ujian Akhir Semester mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1.      Bapak Achmad Fauzi SE, MM selaku Dosen Sistem Informasi Akuntansi
2.      Orang tua & keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual
3.      Rekan – rekan mahasiswa kelas 11.4A.31.
          Kami menyadari bahwa penulisan Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang
    Akhir kata semoga Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.


                                                                                           Jakarta, 01 Mei 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum
Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimliki perusahan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan. Berbagai peluang yang ditemukan dipasaran, sangatlah berguna untuk diubah menjadi potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan untu menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Sistem  informasi  akuntansi  merupakan suatu sistem  yang  terstruktur dalam unit usaha bisnis untuk membantu pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan sehari­hari dalam mengatasi permasalahan - permasalahan yang dimulai dari sudut pandang akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, membantu manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan, dan juga untuk memenuhi pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam perusahaan.
Aktivitas  penjualan merupakan  salah  satu  tujuan  utama perusahaan  setelah  memproduksi barang­barangnya. Untuk itu, setiap  perusahaan  harus  mampu mengawasi pelaksanaan penjualan dalam  perusahaan  itu  dengan  baik  sehingga  dari kegiatan penjualan yang terkendali itu,  perusahaan  dapat  memaksimalkan keuntungannya. Selain  memiliki system penjualan  yang  baik,  perusahaan  juga harus  memiliki  system pemberian dan  penagihan piutang yang  baik  karena  banyak perusahaan  pemakai  atau jasa  membutuhkan  waktu dalam melakukan  pembayaran pada  saat mereka membeli barang atau jasa  dalam  jumlah dan  harga yang tidak sedikit. Piutang merupakan unsur penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Piutang yang terhambat  akan  mengakibatkan  kesulitan bagi  perusahaan dalam mengelola  atau melaksanakan  aktivitas  operasional perusahaan  sehari­hari.

1
1.2      Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari penulisan Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini adalah :
a.      Untuk dapat mempraktekan dan menerapkan pelajaran yang telah didapatkan di Bina Sarana Informatika.
b.      Mahasiswa dapat menganalisa sistem piutang dagang pada CV. Cahaya Gemilang.
c.       Mempermudah dan mempercepat pekerjaan serta menghasilkan informasi yang akurat, cepat dan tepat.
Sedangkan tujuan penulisan Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini adalah sebagai pengganti Ujian Akhir Semester IV (Empat) Jurusan Komputerisasi Akuntansi di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).

1.3.     Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan “Analisa Sistem Informasi
Piutang Dagang pada CV. Cahaya Gemilang sebagai berikut :
Studi Pustaka
            Studi Pustaka adalah pengumpulan data teoritis yang bersumber dari buku-buku kuliah, literatur, yang digunakan sebagai bahan perbandingan untuk memperoleh kemajuan.
Searching melalui WEB
Yaitu mencari informasi tentang Sistem Informasi Akuntansi perusahaan dagang yang akan kita bahas melalui internet.
Wawancara
Penulis melakukan pengumpulan data dan informasi melalui tanya jawab langsung dengan salah satu karyawan pada CV. Cahaya Gemilang.

1.4.     Ruang Lingkup
            Didalam penulisan tugas Sistem Informasi Akuntansi ini, penulis membahas tentang analisa sistem piutang pada CV. Cahaya Gemilang. Mengingat pembahasan didalam piutang cukup luas dan agar Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan meliputi proses pemensanan, proses pembayaran dp, proses pengiriman, proses penagihan, proses pelunasan dan laporan penjualan kredit.

1.5.     Sistematika Penulisan
            Sistematika penulisan Tugas Sistem Informasi Akuntansi ini terdiri dari  4 Bab, yaitu :
BAB I               : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang penjelasan yang bersifat : umum, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup, dan sitematika penulisan.
BAB II  : LANDASAN TEORI
            Bab ini menjelaskan tentang : Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Pengertian Piutang menurut para ahli.
BAB III : ANALISA SISTEM BERJALAN
            Bab ini menjelaskan secara singkat tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi, prosedur sistem berjalan, Use Case dan Activity Diagram sistem berjalan.
BAB IV : PENUTUP

Bab ini membuat kesimpulan yang ada dalam penulisan Tugas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) ini dan saran

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.    Konsep Dasar Sistem
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan atau himunan dari unsur, komponen yang terorganisir, saling berinteraksi satu sama lain, guna mencapai tujuan yang sama.

2.1.1  Pengertian Sistem
Perkembangan teknologi komputer dalam bidang akuntansi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga kebutuhan akan informasi akuntansi menjadi sangat beragam. Dalam hubungannya dengan pembahasan sistem akuntansi, pada penulisan ini dibutuhkan akuntansi sumber daya manusia untuk memperluaskan pengelolaan melalui pendekatan sistem.
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau kesatuan elemen, unsur dan komponen yang terorganisir, saling berintegrasi, saling ketergantungan satu sama lain dan tepadu.
Menurut Mulyadi (2008:5) mengemukakan bahwa, “Sistem adalah suatu
jaringan yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan
perusahaan”.
Menurut Scott dalam Hanif Al Fatta (2007:4A), mendefinisikan bahwa “Sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input) , pengelolaan (processing), serta keluaran (output).
Menurut Steven A. Moscove dalam Jogiyanto (2005:2), mendefinisikan sebagai berikut : “Suatu sistem adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari interaksi sub sistem yang berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan (goals) yang sama”.
Menurut John F. Nash dan Martin B. Robert dalam Jogiyanto (2005:2), mendefinisikan sebagai berikut : “Suatu sistem adalah sebagai suatu kumpulan komponen yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang kompleks didalam tingkat tertentu untuk mengejar tujuan yang sama”.
Sistem dapat didefinisikan ke dalam dua pendekatan yaitu yang menekan pada prosedurnya atau pada elemennya atau komponennya. Pendekatan yang menekan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang ada dan saling menyelesaikan sasarannya. Sementara pendekatan sistem sebagai kumpulan elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu seperti yang telah ditetapkan semula.

2.1.2    Pengertian Informasi
Menurut Davis dalam Hanif (2007:9) mendefinisikan sebagai berikut : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”. Menurut Jogiyanto (2005:8), kualitas dari suatu informasi terdiri dari 3 hal yaitu :
1.      Relevan (Relevance)
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya, dimana relevansi informasi tiap-tiap satu orang dan yang lainnya berbeda.
2.      Informasi harus akurat (Accurate)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan dan informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
3.      Tepat pada waktunya
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mendapatkannya.

2.1.3  Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam Jogiyanto (2005:17), SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, memproses, megkomunikasikan, informasi pengambilan keputusan dengan orientasi financial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan.
Menurut Robert, Thomas dan Joel dalam Jogiyanto (2005:17), SIA adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.
Menurut Federick H. Wu dalam Jogiyanto (2005:18), SIA adalah kesatuan atau suatu komponen didalam suatu organisasi yang mengolah transaksi keuangan untuk menyediakan informasi score keeping, attention direction dan decision-making kepada pemakai informasi.
Menurut Tata Sutabri (2004:6): “Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi”. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. “Secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah mengolah atau memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya”.
Dari beberapa definisi yang diberikan dapat diambil kesimpulan bahwa data yang diolah oleh Sistem Informasi Akuntansi adalah yang bersifat keuangan. Sistem Informasi Akuntansi hanya terbatas pada pengolahan data yang bersifat yang keuangan saja, sehingga informasi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi hanya informasi keuangan saja.

Komponen-komponen yang terdapat pada sistem informasi akuntansi ada delapan, yaitu sebagai berikut :
1.      Manusia
Manusia adalah komponen terpenting dari suatu system informasi
Antar lain : operator, pustakawan, manajer, administrator, database.
2.      Komputer dan mesin otomatisasi
Komputer untuk menginput dan memproses data sehingga menjadi informasi yang memiliki lima komponen utama, yaitu : perangkat masukan, perangkan penyimpanan, prosesor, periferal, perangkat keluaran.
3.      Mesin otomatisasi
Meliputi : mesin fotokopi, mesin pencatat presensi karyawan, mesin fax dan telepon.
4.      Database
Merupakan sekumpulan data computer yang salingh terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam computer dengan suatu cara yang memudahkan dalam memperoleh informasi untuk pengambilan keputusan.
5.      Pengkodean
Merupakan cara mengimplementasika suatu skema klasifikasi dari data dalam system informasi yang sedang dijalankan, misalnya : kode rekening dan kode formulir.
6.    Dokumen
Dokumentasi meliputi daftar skema, uraian dalam bentuk kata-kata, bagan alir, cetakan program, contoh : formulir dan tabel kolom.
7.      Laporan
Laporan merupakan keluaran sistem informasi. Pemakai Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari dua kelompok, yaitu :
a.      Kelompok ekstern
Kelompok yang berada diluar lingkungan perusahaan tetapi berpengaruh pada perusahaan.
Contoh : pemegang saham, kreditor, pemerintah, pelanggan dan lain-lain.
b.      Kelompok intern
Kelompok yang berada didalam lingkungan perusahaan dan sangat berpengaruh pada perusahaan.
Contoh : karyawan, manajer dan lain-lain.

2.1.4.  Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi (2001: 210) yaitu penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Jadi dalam system akuntansi penjualan terdapat unsur-unsur yang mendukung dan kesemua unsur tersebut diorganisasi sedemikian rupa dalam sebuah sistem akuntansi yang disebut sistem akuntansi penjualan kredit.

2.1.5.   Pengertian Piutang
Piutang adalah tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk Kas selama kegiatan normal perusahaan. Klaim timbul karena berbagai sebab. misalnya penjualan secara kredit, pemberian pinjaman kepada karyawan, porsekot dalam kontrak pembelian,  dan lain-lain.
Berikut ini adalah beberapa pengertian-definisi piutang menurut para ahli :
Pengertian piutang menurut Soemarso (2004:338) yang dimaksud dengan Piutang yaitu : “Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran-kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk mempernolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan.”

 Pengertian piutang menurut Wibowo dan Abu Bakar Arif (2005:151) : Piutang adalahklaim terhadap sejumlah uang yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang.
Pengertian piutang menurut Rusdi Akbar (2004:199) menyatakan bahwa pengertian piutang meliputi semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa lalu.
Pengertian piutang menurut Smith (2005 : 286) mengatakan “piutang dapat didefinisikan dalam arti luas sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang, dan jasa. Namun, untuk tujuan akuntansi, istilah ini umumnya diterpakan sebagai klaim yang diharapkan dapat diselesaikan melalui penerimaan kas”.

2.1.6    Klasifikasi piutang
Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal perusahaan yaitu penjualan kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan, tetapi selain itu masih banyak sumber-sumber yang dapat menimbulkan piutang. Smith and Skousen memberikan klasifikasi piutang terdiri atas “piutang dagang (trade receivables) dan piutang bukan dagang”.

Piutang dagang
a.      Wesel tagih atau notes receivables. Wesel tagih ini didukung oleh suatu janji formal tertulis untuk membayar
b.      Piutang usaha atau accounts receivables
Piutang usaha merupakan piutang dagang yang tidak dijamin “rekening terbuka”. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. Biasanya piutang dagang tidak mencakup bunga, meskipun bunga atau biaya jasa dapat saja ditambahkan bilamana pembayaran tidak dilakukan dalam periode tertentu, dengan kata lain piutang dagang merupakan tipe piutang paling besar.
2.2.    Peralatan Pendukung (Tools Systems)
Untuk merancang suatu sistem informasi, baik itu sistem yang berskala besar maupun sistem yang berskala kecil, memerlukan peralatan pendukung yang akan digunakan dalam pembuatan sistemnya. Adapun peralatan yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Languange) mencakup Use Case Diagram (Pemodelan Diagram) dan Diagram Activitas (Activity Diagram)

2.2.1.  Definisi Unified Modeling Languange (UML)
Menurut Widodo, (2011:6), “UML adalah bahasa pemodelan standar yang
memiliki sintak dan semantik”.  Menurut Nugroho (2010:6), ”UML (Unified
Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak
yang berparadigma (berorientasi objek).” Pemodelan (modeling) sesungguhnya
digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks
sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2.2.2.  Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)
Menurut Henderi (2008:6), langkah-langkah penggunaan Unified
Modeling Language (UML) sebagai berikut:
1.     Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.
2.    Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan  dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus usecase diagram dan lengkapi denganrequirement, constraints dan catatan-catatan lain.
3.    Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.
4.    Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.
5.    Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.
6.    Definisikan  obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/ataucollaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal danerror, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alur.
7.    Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.
8.    Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domiandipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih  baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.
9.    Setelah class  diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.
10.  Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.
11.  Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan : Pendekatan use casedengan mengassign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test dan pendekatan komponen  yaitu mengassign setiap komponen kepada tim  pengembang tertentu.

2.2.3.   Definisi Use Case Diagram

Shalahuddin dan Sukamto (2013:26):
Menggambarkan  workflow  (aliran  kerja)  atau  aktivitas  dari  sebuah  system atau proses bisnis atau menu yang ada di perangkat lunak.

Fowler (2005 :163):
Teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja.

2.2.4.   Definisi Activity Diagram

Fowler ( 2005:141):
Use  case  adalah  teknik  untuk  merekam  persyaratan  fungsional  sebuah
sistem.  Use  case  mendeskripsikan  interaksi  tipikal  antara  pengguna  sistem  dengan
sistem  itu  sendiri,  dengan  memberikan  narasi  tentang  bagaimana  sistem  tersebut
digunakan.

Shalahuddin dan Sukamto (2013:154):
Use  case  merupakan  pemodelan  untuk  kelakuan  (behavior)  sistem
informasi yang dibuat. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang dibuat.
-          Dari pada  mendeskripsikan  use  case,  akan  lebih  mudah  dengan  melakukan
penjabaran Skenario.
-          Sekenario  adalah  rangkaian  langkah-langkah  yang  menjabarkan  sebuah

interaksi antara seorang pengguna dengan sebuah sistem(Fowler, 2005:141).

BAB III

BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1      Umum
Di dalam dunia usaha, terdapat beberapa strategi yang digunakan oleh penjual untuk meningkatkan volume penjualan maupun kesetiaan pelanggan. Diantara sekian banyak strategi, pemberian piutang dagang (penjualan secara kredit) merupakan salah satu strategi penjualan yang banyak diminati oleh para pengusaha. Selain karena cukup praktis, tingkat pertambahan ekonomi yang kurang merata di negara ini juga menjadi salah satu mengapa sistem penjualan secara kredit cepat berkembang dan mendapatkan respon yang baik dari kalangan masyarakat. Kondisi ini memotivasi perusahaan dalam pelaksanaan sistem penjualan kredit yang baik dalam usaha meningkatkan pendapatan. Penjualan kredit atas suatu produk merupakan salah satu sumber penerimaan kas bagi perusahaan, khususnya pelunasan piutang.
Penjualan kredit dilakukan perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang.
Sistem informasi akuntansi penjualan kredit yang dilakukan di CV. Cahaya Gemilang meliputi prosedur order penjualan, pengiriman barang, penagihan, dan pencatatan akuntansi dengan fungsi yang terkait dan dokumen yang digunakan. Untuk menghindari kecurangan yang terjadi dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit di CV. Cahaya Gemilang dilakukan pemisahan terhadap fungsi dan dokumen yang bernomor urut tercetak. Sebagai pengawasan atas dokumen yang telah diotorisasi oleh bagian yang berwenang dan informasi yang ada didalamnya telah disetujui dan dipertanggungjawabkan. Sistem informasi akuntansi di CV. Cahaya Gemilang pada dasarnya sudah baik, tetapi perlu di kaji kembali tentang sistem yang digunakan sehingga fungsi yang terkait dapat berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing, sehingga tidak ada penyalahgunaan dan penyelewengan dan hasilnya lebih efektif.

3.2      Tinjauan Perusahaan
Tinjauan terhadap perusahaan secara umum untuk mendukung jalannya
suatu sistem organisasi agar sistem dapat berjalan dengan lebih terencana, terarah
dan sesuai dengan peraturan yang harus dipenuhi oleh sistem itu sendiri.
Sedangkan secara khusus untuk menjalankan tugasnya dengan lebih terarah
sesuai dengan peraturan yang telah ada.

3.2.1    Sejarah Perusahaan
CV Cahaya Gemilang didirikan pada 17 Februari 1982 dan menjalankan bisnis  pada bulan Juni 1995. CV. Cahaya Gemilang terletak di Jalan Raya Kebon Jeruk No 2 Jakarta Barat.
CV. Cahaya Gemilang menjalankan bisnis dalam pemadam kebakaran dan industri keselamatan kebakaran. Melalui hampir dua dekade terakhir, . CV. Cahaya Gemilang telah memperluas lini produk dan layanan untuk lebih melayani konsumen. . CV. Cahaya Gemilang menghargai kepercayaan konsumen. Dari awal yang sederhana untuk status sebagai salah satu api pertempuran manufaktur dan pemasok di industri, . CV. Cahaya Gemilang masih berkomitmen untuk janji asli : "memberikan perlindungan terbaik". Yang sudah filosofi kami selama bertahun-tahun, dan itu masih janji kami hari ini.

3.2.2    Tujuan perusahaan  CV. Cahaya Gemilang adalah
"Untuk menjadi dapat dipercaya produsen dan distribusi perusahaan dalam industri pemadam kebakaran dengan terus perbaikan melalui produk berkualitas tinggi, distribusi yang efektif yang tepat kepada pelanggan, pelayanan dan sumber daya manusia yang berkualitas bagus".

3.2.3    Pengalaman CV. Cahaya Gemilang
Selama hampir 20 tahun, telah menempatkan pengalaman bekerja untuk konsumen. staf yang berpengalaman berbakat dan insinyur, penjualan dan layanan pelanggan profesional selalu terus memberikan perlindungan terbaik kepada pelanggan setia dan aset berharga mereka dari bahaya kebakaran.

3.2.4 Tinggi Standar Kualitas Produk
Quality control tidak hanya sebuah renungan di Cahaya Gemilang. Produk diproduksi untuk memenuhi sangat persyaratan keamanan, di sisi lain memiliki kemampuan optimal dalam pemadam kebakaran dan keselamatan kebakaran dengan standar kualitas tinggi dan jaminan dengan baik. produk portabel terdaftar silinder dengan Eropa Directive PED97 / 23 / EC dengan tanda CE. Troli dan Thermatic unit yang diproduksi dengan desain yang kuat, melalui proses produksi yang sangat baik, untuk memenuhi produk berkualitas tinggi dan penggunaan jangka panjang.

3.3  Proses Bisnis Sistem
1.      Proses Pemesanan Barang
Dalam proses ini, Transaksi penjualan diawali dengan pemesanan barang oleh pelanggan. Pelanggan melakukan pemesanan barang melalui via telepon. Marketing menghandle telepon pelanggan, pelanggan meminta surat penawaran agar pelanggan mengetahui harga APAR pada perusahaan Cv. Cahaya Gemilang, kemudian marketing mengirim surat penawaran ke pelangan, dan pelanggan langsung mengirim purchase order (PO) kepada pihak marketing, bagian marketing juga yang mengkonfirmasi stok barang lalu mencatat pesanan.
2.      Proses Pembayaran DP
Dalam proses ini, Berdasarkan pemesanan yang telah dilakukan, pelanggan melakukan transaksi pembayaran dp atas barang tersebut melalui via transfer, pelanggan juga mengkonfirmasi ke bagian keuangaan bahwa pelanggan sudah melakukan transaksi pembayaran dp dengan cara mengirim bukti transaksi melalui fax, staf penjualan menerima status pembayaran pelanggan dan staf penjualan langsung membuatkan kwitansi pembayaran dp.
3.      Proses Pengiriman
Berdasarkan pesanan pelanggan, staf penjualan akan membuatkan Surat Pengiriman barang (SPB) atau sering disebut surat jalan, pihak pengirim akan memberikan SJ tersebut beserta kwitansi yang telah dibuat saat pembayaran dp kepada pelanggan. Tapi terlebih dahulu di berikan ke pada bagian gudang untuk menyiapkan barang yang akan dikirim, lalu bagian gudang akan menyerahkan semuanya kepada bagian pengirim yang kemudian akan segera dikirim ke pelanggan. Bagian pengirim meminta pelanggan untuk menandatangani SJ sebagai bukti bahwa barang yang dipesan sudah sampai tempat tujuan.
4.      Proses Penagihan
Berdasarkan transaksi pembayaran, pelangggan baru mentransfer uang dp, yang dapat disimpulkan bahwa pelanggan melakukan pembelian secara kredit, maka staf keuangan mebuat surat penagihan piutang 80%, kemudian diberikan kepada staf penjualan untuk dikirim kepada pelangan.
5.      Proses Pelunasan
Berdasarkan penagihan piutang 80% ke pihak pelanggan, pelanggan melakukan transaksi pelunasan pembayaran melalui via transfer, pelanggan juga mengkonfirmasi ke penjual bahwa pelanggan sudah melakukan transaksi pelunasan pembayaran dengan cara mengirim bukti transaksi melalui fax. Bagian keuangan menerima pembayaran, kemudian staf penjualan menerima status pembayaran pelanggan dari bagian keuangan. Lalu staf penjualan langsung membuatkan kwitansi pelunasan dan faktur penjualan yang akan dikirim kepada pelanggan oleh bagian pengiriman.
6.      Proses Pembuatan Laporan
Sebagai bukti pertanggung jawaban kepada pimpinan, maka staf penjualan setiap bulannya akan membuat rekap faktur penjualan dan rekap kwitansi yang akan di serahkan ke bagian keuangan yang akan dibuatkan laporan keuangan untuk mengetahui hasil dari proses penjualan pada perusahaan CV. Cahaya Gemilang guna kelangsungan perusahan. 

3.4. Use Case
3.4.1    Analisa Kebutuhan Software
Dalam memenuhi rancangan sistem usulan, hal yang harus diperhatikan
yaitu menganalisa akan  kebutuhan software yang digunakan. Berikut merupakan
analisa kebutuhan software pada :
a.      Data Pelanggan                      g.  Pelunasan
b.      Data Barang                            h. Laporan (Lap. Barang, Lap. Pelanggan,
c.       Transaksi Pemesanan                 Lap. Penjualan kredit).
d.      Transaksi Pembayaran DP
e.      Pengiriman
f.        Penagihan

3.4.2  Dekomposisi Fungsi Usulan


Gambar III.1.
Dekomposisi Fungsi Usulan

3.4.3  Use Case Diagram  Sistem Penjualan Kredit 

Gambar III.2.
Use Case Diagram - Master



Gambar III.3.
Use Case Diagram - Pemesanan



Gambar III.4.
Use Case Diagram – Pembayaran DP



Gambar III.5.
Use Case Diagram - Pengiriman



Gambar III.6.
Use Case Diagram – Penagihan



Gambar III.7.
Use Case Diagram – Pelunasan



Gambar III.8.
Use Case Diagram - Laporan



3.5. Activity Diagram
3.5.1 Dekomposisi Fungsi Sistem


                Gambar III.9.
                 Dekomposisi

3.5.2.  Kegiatan Bisnis
1.      Pelanggan mengajukan pesanan barang
2.      Pemesanan barang dicatat oleh marketing
3.      Pengecekan barang dilakukan oleh gudang
4.      Pelanggan melakukan pembayaran
5.      Staff penjualan mencatat pembayaran dan membuat faktur
6.      Staff penjualan membuat surat jalan dan menyerahkan surat jalan ke bagian pengiriman yang akan diserahkan kepelanggan untuk di tanda tangani
7.      Staff penjualan membuat laporan penjualan


3.5.3.  Activity Diagram Sistem Penjualan Kredit 
Gambar III.10.
Activity Diagram – Pemesanan


Gambar III.11.
Activity Diagram – Pembayaran DP


Gambar III.12.
Activity Diagram – Pengiriman


Gambar III.13.
Activity Diagram – Penagihan 80%


Gambar III.14.
Activity Diagram – Pelunasan




Gambar III.15.
Activity Diagram – Laporan